Jumat, 17 Oktober 2008

materi atau relasi?

setiap hari, setiap waktu, dan setiap aku bertemu dengan teman - teman tercintaku, selalu saja ada dialog yang sama :
mr. x : qay, ntar kalo udah lulus mau lanjut ke mana?
qay : duh ke mana ya? eng... teknik geologi kali ya? eh! hospitality ding! eh! eng... ke mana ya?? aduuuuh ga tau ah!
mr. x : loh kok ga tau sih?! emang kamu pengennya ke mana?
qay : duh, itu juga aku ga tahu
mr. x : ahh kamu itu gimana sih! masa gak ada minat sama sekali gitu pengen kerja apa ntar?
qay : hem.. pengen apa ya? kalo pengen sih aku banyak maunya. kalo ngeliat papaku, aku pengen ngambil teknik geologi. kalo ngeliat adi subwono, aku pengen jadi eo. kalo ngeliat chef2 gitu di tipi, aku pengen ngambil hospitality. tuhh kan binguuuung!
mr. x : ahh payah! (pergi meninggalkan qay)

huff, entah sedih, prihatin, atau gimana aku juga ga ngerti. tapi satu hal yang kutahu bahwa hal ini sangat membahayakanku (halah). sampai detik ini aku sama sekali belum memutuskan ingin jadi apa. ckck ironis memang.

suatu ketika aku mendaftar di suatu bimbingan belajar yang termasuk favorit di kalangan teman - teman sekolahku (haha favorit dari hongkong!). dan di sana aku memberanikan diri untuk bertanya, "dimana kah tempat yang cocok untukku?". fiuhh, entah kenapa aku masih bersikukuh dengan pilihanku di teknik geologi. tidak ada yang salah memang, namun dengan melihat kondisi sekarang dan ke depan nanti, aku pikir akan sangat mengenaskan bila seorang gadis baik hati ini masih bersikeras untuk bisa memasuki jurusan keramat tersebut. bukannya apa loh neng. tapi, sejauh mata memandang, jarang banget aku nemuin perusahaan - perusahaan minyak yang membutuhkan tenaga ahli geologi wanita.

setelah bersikeras menggerakkan otakku yang berdebu ini, aku berencana untuk mengambil hospitality. namun, ironisnya mendengar kata "hospitality" salah seorang teman baikku yang tampan (sebut saja yohan dave misero//bukan nama sebenarnya) langsung tertawa meremehkan. tanpa mengurangi rasa hormatku padanya, aku langsung tersenyum kecut padanya dan segera menggerakkan otak berdebuku ini.

"teknik lingkungan qay! gajinya gede loo. makmur kamu ntar. gemuk pang ai ntar kamu kalo banyak duit." begitu kata temanku. ni anak mau bantuin nyari atau ngolok ya, begitu pikirku. hemm,, sejenak aku memikirkan sarannya. boleh juga. tapi, aku belum terlalu mengenal segala hal tentang teknik lingkungan. jadi ya, masih kurang sreg aja. tapi biarlah. biarkan itu masuk dalam rencanaku saja. yah, namanya juga planning. boleh dong mikir yang jauh - jauh.

sebenarnya, dalam otakku, masih terbesit kata event organizer. yah, asik aja kali ya jadi eo. relasinya pasti banyak banget dong. dari artis2 papan paling atas sampe gembel papan paling bawah. "yah, lu kerja buat nyari duit atau mau nyari suatu hubungan relasi sih?" begitu pikirku dalam hati. hey, bukannya sombong, tapi aku cuma mikir, aku ga terlalu peduli ya sama materi2 yang pernah ada atau yang akan datang di hidupku. aku juga tidak mau menjadi orang yang materialistik. tapi entah kenapa aku masih jauh lebih tertarik pada banyak hubungan relasi dan koneksi yang terbentuk.

yang tinggal pilih aja sih. materi atau relasi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar